Insecure adalah Hasil Tak Terhindarkan Dari Sifat Dasar Manusia
Insecure memang bukan hal yang sepele, apabila dianggap remeh kita bisa mensabotase aspek kehidupan lain demi tidak merasakan hal itu. Kebanyakan orang merasa insecure karena mereka pernah merasa gagal dan ini merupakan hal yang baik. Dari perasaan itu kita dapat belajar dari kesalahan untuk tidak menempatkan posisi kita di hadapan perasaan itu lagi.
Namun, kalau alasan kita merasa insecure karena ketakutan sosial akan penilaian, maka hal itu dapat menjadi berbahaya bagi diri kita. Saat kita merasa dinilai, kita akan kesulitan berekspresi untuk membuat diri sendiri bahagia.
Cara penilaian manusia juga sangat tidak adil. Sebuah studi menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk yang superfisial, apa yang kita lihat maka itulah yang akan kita nilai. Maka itu, kita mencoba dengan berbagai cara agar penilaian yang kita dapatkan dari mata orang sebagai nilai yang cukup.
Salah satu aspek penilaian yang dianggap penting dari penampilan adalah kekayaan. Benar, aspek kekayaan memang tidak selalu dapat kita tunjukkan di depan orang lain. Namun apabila kita mencoba untuk berpenampilan borjuis dan elegan, maka orang lain pun akan mendapatkan persepsi mengenai kekayaan yang tidak kita punya. Percuma saja kita menunjukkan kekayaan yang kita paksakan apabila kita malah menghabiskan harta kita hanya demi memiliki nilai yang tinggi.
Kita sebagai manusia juga tidak bisa berhenti untuk menilai orang, karena kita memerlukan kredibilitas mereka yang kemudian dapat menjadi orang yang kita percaya. Studi di Harvard menemukan bahwa kesan pertama itu dibangun oleh seseorang dalam 7 detik pertama saat bertemu individu atau bahkan organisasi lain. Setelah memberikan kesan pertama tersebut, dalam jangka waktu panjang setelah kita mengenal orang itu baru kita dapat mengganti opini kita terhadap mereka.
Lalu, apa kita terkutuk untuk selalu mencoba untuk terlihat sebaik mungkin dengan pengorbanan seluruh harta kita?
Sifat mendasar manusia yang ada sejak jaman dahulu adalah bertahan hidup dan dengan seiring waktu berlalu kita pasti akan beradaptasi untuk melakukan hal tersebut. Maka, mengapa kita tidak fungsikan kelebihan ini untuk mengurangi rasa insecure itu?
Kita tidak perlu memiliki jam tangan mahal atau menggunakan pakaian yang mahal untuk menunjukkan bahwa kita memiliki kredibilitas. Kita hanya membutuhkan pakaian yang terlihat profesional dengan gaya yang elegan agar menaikkan nilai kita di hadapan orang lain. Penampilan yang kita tunjukkan dalam media sosial pun dapat difabrikasi, dengan cara mencari alternatif dari tempat yang terlihat high class tetapi memiliki menu yang pas di kantong.
Insecure memang merupakan hal yang baik apabila kita dapat memporsikannya dengan apik. Tidak mungkin kita harus hidup stagnan dan hanya puas dengan yang kita miliki sekarang. Mencari gaya hidup yang cocok untuk kita dalam roda kehidupan yang selalu berputar ini tidak akan mudah apabila kita selalu melihat ke atas dan tidak melihat realita dari apa yang kita miliki. Apa yang kita miliki itu sudah cukup untuk membuat orang kagum hanya bila kita dapat mengembangkan potensi kita untuk beradaptasi. Dengan ini pula, kita dapat mengatasi rasa insecure yang menahan kita untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.
Apabila kalian masih mencari cara untuk belajar beradaptasi dengan mencari alternatif yang solutif, mari kita belajar bersama disini.